Intel Perlu Merasa Cemas Terhadap AMD Ryzen Generasi Kedua


AMD Ryzen generasi kedua telah ditingkatkan untuk menangani sebagian besar kekurangan chipset Ryzen generasi pertama. Sementara itu, Intel telah terlelap di balik kemudinya.

Advanced Micro Devices atau yang tercatat di bursa efek NASDAQ dengan kode AMD mencoba mengusik industri dengan chipset Ryzen generasi kedua untuk komputer pribadi pada 13 April 2018. Chipset tersebut dijanjikan mampu menghadirkan kinerja lebih baik dari empat chipset sebelumnya. Dengan hadirnya prosesor baru ini, satu hal yang pasti, Intel, yang tercatat di bursa efek NASDAQ dengan kode INTC, patut memiliki kekhawatiran.

AMD Ryzen Mengejar Ketertinggalan dari Intel

Chipset Ryzen generasi pertama, yang dirilis sekitar satu tahun yang lalu, merupakan improvisasi yang besar yang dilakukan pihak AMD terhadap produksi prosesor sebelumnya. Chipset Ryzen pada umumnya memiliki delapan inti pemrosesan dan enam belas thread, dua kali lebih banyak dibandingkan chipset milik Intel. Dalam menjalan aplikasi apa pun yang dapat memanfaatkan inti pemrosesan sepenuhnya, Ryzen lebih unggul.

Namun, usaha AMD menemui kendala. Disamping improvisasi terhadap performa single-thread, Ryzen masih tetap kalah dengan chipset milik Intel pada aplikasi yang tidak memiliki skala baik terhadap jumlah inti pemrosesan (core). Bukan hanya tugas komputerisasi harian namun juga aktivitas permainan. Meskipun komputer gaming sering memanfaatkan beberapa core, kinerja single-threaded juga masih penting. Tom’s Hardware, dalam ulasannya tentang chipset Ryzen 1800X yang mahal, menyimpulkan bahwa sulit untuk merekomendasikan produk tersebut terhadap quad-core chipset milik Intel yang lebih murah untuk bermain game.

AMD bermaksud memperkecil jarak performa tersebut dengan produk generasi kedua. Chip Ryzen baru ini memiliki peningkatan tambahan terhadap pendahulunya.Walau demikian, AMD dapat dinyatakan cukup berhasil. Ryzen 2700X dengan delapan core, chipset seri tertinggi yang diluncurkan, secara efektif mengalahkan processor Intel 8700K yang memiliki enam core dalam tes gaming oleh Hardware Tom. 2700X juga sekitar $ 30 lebih murah dibandingkan Intel dan jumlah core yang lebih banyak ini memberikannya keunggulan dalam aplikasi bukan permainan tertentu.

Masih terdapat selisih performa dalam sebagian kasus. Saat berhadapan dengan aplikasi produktivitas, situs performa, dan dan seberapa ia membuka aplikasi, chipset milik Intel masih lebih unggul. Chipset baru dari AMD masih dibelakang Intel ketika dihadapkan pada kinerja single-thread.

(dilansir dari fool.com)

Artikel Terkait: