Tips Membeli Motherboard


Dalam membangun sebuah PC Gaming, tentunya budget untuk prosesor dan graphic card paling diutamakan, karena kedua komponen ini memang sangat memengaruhi performa PC Gaming. Namun, motherboard tidak boleh dilupakan begitu saja, karena semua komponen PC pasti menancap pada motherboard. Motherboard mempengaruhi banyak hal dalam PC Gaming, seperti ukuran form factor (Mini ITX, M-ATX, atau ATX), socket (Intel LGA 1151 atau AMD AM4), dan Chipset (Z390, H370, X470, atau B450). Hal-hal ini akan mempengaruhi pilihan prosesor, RAM, casing, dan lain sebagainya dalam membangun sebuah PC. Motherboard dengan socket untuk prosesor untuk generasi terakhir bisa kalian dapatkan dari harga 600 ribu Rupiah hingga 10 juta Rupiah. Untuk mempermudah kalian dalam membeli motherboard, Ulasan ID membuat panduan singkat dan lengkap ini untuk kalian. Yuk, langsung kita telusuri faktor-faktor dalam membeli motherboard yang tepat untuk kalian.

Panduan Singkat

  • Pilihan Socket dan Chipset Motherboard
    Saat ini ada dua pilihan prosesor yang memiliki kebutuhan socket yang berbeda, yaitu Intel dan AMD. Jika kalian ingin menggunakan prosesor Intel Generasi 8, maka kalian membutuhkan motherboard dengan socket LGA 1151v2 dan chipset H310, B360, Z370, dan Z390. Jika kalian ingin menggunakan prosesor AMD Ryzen, maka kalian membutuhkan motherboard dengan socket AM4 dan chipset A320, B350, X370, B450, dan X470.
  • Pilihan Ukuran Motherboard
    Motherboard memiliki 3 ukuran utama, yaitu ATX yang paling besar, Micro-ATX yang berukuran sedang, dan Mini-ITX yang paling mungil. Semakin besar ukuran sebuah motherboard, semakin banyak expansion slot yang bisa kalian gunakan., yaitu slot PCI Express, slot DIMM RAM, slot M.2, konektor fan, dan sebagainya.
  • Harga Dibawah 1 juta Rupiah
    Untuk kalangan budget builder, harga motherboard murah dibawah 1 juta Rupiah tentunya menjadi pilihan utama. Namun, bagi builder profesional yang membutuhkan performa yang tinggi, kemampuan over clock, dan expansion slot yang banyak, tentu harus mengeluarkan budget lebih untuk motherboard.
  • Jangan Beli Motherboard dengan Built-In Wi-Fi dan High End Port
    Kecuali kalian memang membutuhkan port Thunderbolt, USB 3.1 Gen 2, dan built-in Wi-Fi. Karena perangkat tambahan ini menambah harga motherboard dengan signifikan. Kalian bisa melihat contohnya pada motherboard Mini-ITX yang telah menggunakan built-in Wi-Fi

Pilihan Prosesor, Socket, dan Chipset Motherboard

Pada saat kalian ingin membangun sebuah PC Gaming, kalian harus menentukan terlebih dahulu prosesor apa yang akan kalian gunakan. Karena prosesor yang akan kalian gunakan hanya bisa dipasang pada socket motherboard tertentu. Prosesor Intel Generasi 8 membutuhkan socket LGA1151v2 (chipset 3xx) dan AMD Ryzen membutuhkan socket AM4. Intel memiliki kecenderungan untuk menggunakan socket dan chipset terbaru untuk prosesor generasi terbarunya yang sangat spesifik, sehingga pengguna motherboard dengan socket dan chipset lama tidak dapat meng-upgrade dengan prosesor generasi terbaru. Hal ini berbeda dengan AMD yang akan terus menggunakan dan mengembangkan prosesor terbarunya pada socket AM4 hingga tahun 2020, sehingga kalian bisa tetap menggunakan motherboard lama kalian dengan prosesor Ryzen terbaru.

Setelah kalian memilih prosesor, kalian dapat memilih chipset motherboard. Intel LGA1151v2 memiliki pilihan chispet H310, B360, H370, Z370, dan Z390. Khusus untuk prosesor Intel yang dapat di-overclock (Prosesor berakhiran K, seperti Core i3-8350K), kalian harus menggunakan motherboard dengan chipset Z370 atau Z390. Jika kalian memilih prosesor AMD Ryzen, maka kalian bebas melakukan overclock prosesor dan RAM dengan motherboard B350, B450, X370, dan X470.  Untuk motherboard dengan chipset A320, kalian tidak dapat melakukan overclock prosesor, kalian hanya dapat melakukan overclock RAM.

*Mendukung overclock prosesor

Motherboard dengan chipset terbaru tentunya lebih baik, karena adanya penambahan fitur dan perbaikan bug atau kelemahan dari versi sebelumnya. Contohnya pada motherboard Intel Z390, kalian bisa memasangkan modul Intel CNVi Wi-Fi. Sedangkan pada motherboard AMD X470, kalian bisa menggunakan fitur AMD StoreMi yang dapat menggabungkan kecepatan SSD kalian dan kapasitas HDD kalian menjadi 1 drive yang cepat dan kapasitas besar.

 

 

Budget untuk Membeli Motherboard

  • 1 Juta Rupiah kebawah
    Motherboard Intel dengan harga 1 juta kebawah sangatlah minim dan hanya tersedia untuk chipset H310 yang kemampuannya terbatas. Namun motherboard H310 dengan harga 1 jutaan umumnya sudah mendukung M.2 SATA untuk SSD dengan konektor M.2.
    Untuk AMD, kalian bisa mendapatkan banyak pilihan mulai dari harga 700 ribu  Rupiah untuk motherboard dengan chipset A320. Motherboard dengan chipset A320 ini sangat berguna untuk kalian yang ingin membangun PC Gaming murah tanpa perlu berpusing-pusing melakukan overclock prosesor. Kalian juga bisa mendapatkan motherboard dengan chipset B350 yang dapat melakukan overclock prosesor dan RAM dengan harga hampir 1 juta Rupiah.
  • 2 Juta Rupiah kebawah
    Pada kategori budget ini, kalian bisa mendapatkan berbagai fitur seperti header RGB pada motherboard, fitur Intel Optane untuk motherboard Chipset B360 dan H370, dan fitur overclock Ryzen pada motherboard dengan chipset B350 dan B450. Selain itu kalian juga akan mendapatkan heatsink mosfet yang memiliki beragam bentuk yang unik. Kategori budget 2 juta Rupiah kebawah ini sangat umum digunakan karena selain motherboard lebih keren, kemampuan motherboard untuk di upgrade juga lebih banyak, karena motherboard dengan harga 2 juta Rupiah kebawah umumnya sudah memiliki 4 slot RAM dan slot PCIe yang lebih banyak.b350 gigabyte
  • 3 Juta Rupiah kebawah
    Jika kalian ingin menggunakan prosesor Intel dengan seri K yang dapat di-overclock, kalian bisa menemukan motherboard Z370 dengan kisaran harga mulai 2 juta hingga 3 juta Rupiah. Selain itu kalian juga bisa mendapatkan motherboard AM4 kelas atas dengan chipset X370 dan X470 pada kategori ini. Kalian juga akan mendapatkan motherboard dengan fitur RGB yang tertanam pada beberapa sisi motherboard, slot PCI Express yang banyak, dan built-in Wi-Fi. Selain itu, jika kalian membutuhkan slot SATA dan USB 3.0 dalam jumlah banyak, kalian pasti akan cukup terpuaskan dengan budget 3 juta Rupiah kebawah.

  • 3 Juta Rupiah keatas
    Jika kalian memilih motherboard dengan kemampuan tinggi untuk melakukan overclocking dan fitur lebih banyak, kalian harus menyiapkan dana diatas 3 juta Rupiah. Karena kalian akan membutuhkan motherboard dengan komponen terbaik untuk melakukan overclocking. Kalian juga akan mendapatkan motherboard dengan design paling keren dan premium. Selain itu bagi kalian yang membutuhkan motherboard untuk server pribadi kelas atas, pilihan motherboard yang akan kalian gunakan tentu harus sangat bagus dan tahan lama. Kualitas premium motherboard kelas atas akan menjawab semua kebutuhan kalian.

Ukuran Motherboard

Umumnya ada 3 ukuran motherboard yang dapat kalian temui dipasaran, yaitu ATX yang berukuran penuh, mATX yang berukuran sedang, dan Mini-ITX yang sangat kecil. Ukuran motherboard sangat mempengaruhi jumlah expansion slot seperti PCI Express, SATA, dan M.2. Berikut pilihan ukuran motherboard yang dapat kalian pertimbangkan saat membangun PC Gaming.

  • ATX
    Motherboard ATX memiliki ukuran paling besar dan bisa disebut ukuran penuh untuk sebuah motherboard. Jika dilihat dari kasat mata, motherboard ini akan menggunakan hingga 7 slot expansion pada casing (7 slot PCI/e pada motherboard). Motherboard ini memiliki expansion slot terlengkap, yaitu berbagai variasi slot PCI Express, slot M.2, dan slot SATA. Motherboard ini biasanya tidak memiliki kode huruf dibelakang chipsetnya, seperti Gigabyte H370 Aorus Gaming 3.

  • Micro-ATX atau mATX
    Motherboard ini memiliki ukuran sekitar 6 centimeter lebih kecil dibandingkan ukuran ATX, dengan ukuran yang lebih kecil, berarti motherboard ini hanya memiliki expansion slot yang lebih sedikit. Umumnya, motherboard ini akan menggunakan hingga 4 expansion slot pada casing (4 slot PCI/e pada motherboard). Motherboard ini biasanya menggunakan kode huruf M dibelakang nama chipsetnya, seperti ASRock B450M Pro4.
  • Mini ITX
    Ukuran paling mungil ini cocok untuk penggemar PC Small Form Factor atau SFF. Kalian hanya bisa mendapatkan 1 atau 2 slot expansion PCIe dengan motherboard berukuran yang mungil ini. Biasanya, motherboard ini sudah menggunakan built-in Wi-Fi dan jangan kaget jika Wi-Fi card tersebut terpasang dibalik motherboard untuk menghemat tempat. Biasanya motherboard ini menggunakan kode huruf I atau N dibelakang nama chipset-nya, seperti MSI Z370I Gaming Pro Carbon AC.mobo mini itx

Jumlah Slot RAM

Motherboard dengan chipset terendah seperti H310 untuk Intel dan A320 untuk AMD memiliki 2 slot RAM saja yang telah bekerja secara Dual Channel. Sedangkan pada chipset diatasnya umumnya sudah menggunakan 4 slot RAM. Penggunaan 2 slot RAM adalah yang terbaik, walaupun motherboard kalian memiliki 4 slot RAM, karena semakin banyak slot RAm yang dipakai, maka traffic semakin tinggi yang menyebabkan penurunan performa secara minor. Jadi, jika kalian berencana memiliki PC dengan RAM 32 GB, lebih baik kalian menggunakan konfigurasi 2 x 16 GB dibandingkan 4 x 8 GB.

ram

Jumlah Slot PCI Express dan SATA

Motherboard umumnya memiliki minimal 1 slot PCIe x16 untuk slot graphic card dan 1 hingga 2 slot PCIe x1 untuk expansion tambahan. Slot PCIe x1 berguna untuk menambahkan port USB, Audio Card, Streaming Card, port SATA, dan sebagainya. Untuk SSD dengan konektor PCIe umumnya membutuhkan slot PCIe x4 yang berada di bagian bawah slot PCIe X16. Namun, kalian juga harus memperhatikan chipset motherboard yang kalian gunakan, karena semakin rendah chipset motherboard, maka semakin sedikit slot PCIe-nya. Bahkan pada motherboard dengan chipset terendah seperti ASRock H310M-HDV menggunakan PCIe Gen 2 untuk slot PCIe x1-nya. Selain itu kalian harus membaca spesifikasi motherboard tersebut dengan detail, karena saat kalian memasang SSD dengan konektor M.2 ada beberapa motherboard akan menonaktifkan salah satu slot SATA atau PCIe-nya.

Slot SATA dalam jumlah banyak berguna untuk kalian yang membutuhkan PC dengan hard disk yang banyak atau menggunakan RAID untuk backup data. Namun, PC Gaming pada umumnya hanya akan menggunakan 2 slot SATA saja. Perhatikan juga penempatan slot SATA pada motherboard, apakah dapat menghalangi graphic card atau kurang bagus untuk manajemen kabel casing.

sound card

Jumlah Input/ Output Port

Kalian harus selalu mengecek I/O port pada bagian belakang motherboard sebelum kalian membelinya, karena I/O port ini akan memenuhi kebutuhan konektor external kalian. Berikut beberapa I/O port yang biasa kalian temui pada motherboard.

  • USB 3.1 Gen 2: Memiliki bandwidth 2X lipat dibanding Gen 1, yaitu 10 Gbps, namun belum banyak peripheral yang menggunakan port ini.
  • USB 3.0 dan 3.1 Gen 1: Port ini sudah umum digunakan saat ini, sangat berguna jika kalian menggunakan hard disk eksternal atau peripheral berkecepatan tinggi lainnya.
  • USB 2.0: Walaupun sudah ketinggalan jaman, port ini masih berguna untuk memasangkan mouse dan keyboard gaming kalian.
  • USB Type C: Port ini dibuat untuk gadget smartphone terbaru dan bekerja dengan konfigurasi USB 3.1 Gen 1 atau Gen 2.
  • Thunderbolt 3: Port dengan kecepatan 40 Gbps ini merupakan konektor tercepat, namun sangat jarang ditemui pada motherboard dan peripheralnya sangat mahal.
  • PS/2: Berguna untuk kalian yang menggunakan mouse dan keyboard lama.
  • HDMI/ Display Port/ VGA D-SUB: Port video ini sangat berguna jika kalian menggunakan Ryzen Raven Ridge APU. Namun, jika kalian menggunakan graphic card diskrit, kalian tidak akan menggunakannya sama sekali.
  • Audio Port: Berguna untuk kalian yang menggunakan speaker tambahan dan headset saat bermain game.

Onboard Audio Chip

Motherboard modern umumnya sudah menggunakan onboard audio prosesor yang berkualitas bagus. Bahkan untuk seri audio codec. chip paling rendah pun hasilnya sangat memuaskan dan kalian bisa menambahkan Digital to Analog Converter atau DAC eksternal untuk meningkatkan kualitas audio PC Gaming, jika kalian membutuhkannya. Namun, jika kalian memang  maniak audiophile, maka kalian harus memilih motherboard dengan audio codec yang bagus juga. Saat ini sound card hanya diperlukan untuk para profesional saja, seperti komposer musik digital.

Fitur Extra

Ada beberapa fitur extra yang bisa kalian dapatkan pada motherboard kelas atas maupun menengah. Berikutbeberapa fitur extra tersebut.

  • Onboard ON/ OFF dan Reset Switch: berguna untuk overclocker yang tidak menggunakan casing atau menggunakan benchtable.
  • CMOS Reset button/ switch: berguna untuk kalian yang gagal melakukan overclock atau pengubahan BIOS.
  • LED Diagnostic: berguna untuk mengetahui problem pada PC kalian tanpa perlu menebak-nebak atau mendengar suara beep lagi.
  • Dual Ethernet Port: sangat berguna untuk  PC server yang membutuhkan bandwidth sangat besar.

Estetika Motherboard

Jika kalian suka pamer PC Gaming dengan RGB yang menyala-nyala, tentunya kalian harus membeli motherboard yang memiliki RGB header dan built-in RGB pada heatsink mosfet dan chipset, audio chip dan kapasitor, atau pada slot RAM. Namun, jika kalian tidak suka pamer dan menggunakan casing tanpa side window, maka kalian cukup membeli motherboard dengan harga yang jauh lebih murah, tanpa dilengkapi fitur mahal yang tidak akan kalian gunakan.

Artikel Terkait: