Jenis Jenis Virus Komputer
Meskipun Virus hanyalah salah satu dari malware, sekarang ini banyak sekali orang yang mengartikan semua malware sebagai virus. Malware, singkatan dari Malicious Software atau kalau diindonesiakan, perangkat lunak jahat. Merupakan software yang didesain secara khusus untuk mendapatkan akses atau merusak komputer dengan atau tanpa sepengetahuan penggunanya. Beberapa malware yang paling sering didengar antara lain Virus, Worm, Trojan, Ransomware, Adware, maupun Spyware.
Virus
Virus komputer disebut sebagai virus karena proses infeksinya yang mirip dengan virus sesungguhnya, yaitu dengan cara menginjeksikan kode kepada file lainnya. Virus tidak bisa hidup sendiri karena membutuhkan software lainnya sebagai media infeksi dan penyebarannya. Menurut Symantec, ada 2 kriteria yang menjadikan Virus adalah virus. Pertama malware tersebut mampu menjalankan programnya sendiri, dan kedua malware tersebut mampu menggandakan dirinya sendiri
Worm
worm pada komputer mirip dengan virus yang dapat menyebar dengan cara menyalin diri sendiri dan dapat menyebabkan kerusakan yang hampir sama dengan virus. Perbedaaannya adalah worm tidak membutuhkan sebuah program atau file yang terinfeksi dalam proses penyebaran, Worm adalah perangkat lunak yang mandiri dan tidak memerlukan program host atau bantuan manusia untuk menyebarkannya. Teknik yang digunakan oleh worm yaitu mencari celah keamanan pada sistem target atau juga menggunakan trik kecil agar kita menjalankan worm, seperti link download yang menginstall program tertentu.
Trojan
Trojan, yang diambil dari nama kuda Trojan dari cerita Yunani kuno, merupakan malware yang bertujuan menyisipkan program jahat dengan menumpang software yang terlihat aman untuk digunakan. Pembuat Trojan bisa saja menyisipkan software jahat dibalik program yang dipasang pemiliknya. Program jahat tersebut bisa bertujuan untuk memberikan akses tambahan sehingga malware lainnya bisa masuk dengan mudah serta memungkinkan untuk mengendalikan sistem korbannya, sehingga Trojan menjadi pintu masuk yang efektif bagi malware lainnya. Seperti cerita Yunani kuno, setelah Trojan berhasil masuk ke dalam sistem, bersiaplah untuk kejutan selanjutnya yang dipersiapkan malware ini. Beberapa kejutan tersebut seperti Backdoor yang bisa mengendalikan semua aktivitas komputer, adware untuk iklan, DDoS untuk menyerang jaringan sistem, Ransomware untuk meminta tebusan, serta Spyware untuk memata-matai semua aktivitas korban.
Ransomware
Mungkin masih ingat dengan Ransomware WannaCry yang membuat dunia panik. Malware yang tergolong dalam keluarga Trojan ini memiliki tujuan sederhana: mendapat uang tebusan dari korban yang terinfeksi. Korban Ransomware akan langsung sadar dengan keberadaan malware ini di sistemnya, karena Ransomware tidak menutup keberadaannya dalam sistem bahkan secara terang-terangan memberitahukan keberadaanya agar korban mengirimkan tebusan. Permasalahan dari Ransomware adalah korban biasanya akan dikunci dari sistem atau bahkan semua file di komputer akan terenkripsi sehingga korban tidak dapat mengakses file ataupun melakukan recovery file di dalam sistem tersebu. Bentuk tebusan Ransomware zaman ini dalam bentuk mata uang digital seperti BitCoin sehingga transaksi susah bahkan mustahil untuk dilacak. Dan yang membuat Ransomware menjadi lebih buruk adalah tidak adanya kepastian bahwa membayar tebusan akan melepaskan sistem tersebut
Spyware
Spyware yang termasuk dalam keluarga Trojan memiliki hanya 1 tujuan: memata-matai korbannya. Di dunia yang serba digital ini, data digital menjadi sangat berharga dan dalam kasus tertentu dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar terutama dalam hal finansial. Industri e-commerce yang semakin populer di dunia, menjadikan Spyware salah satu malware yang perlu diperhatikan terutama saat pengguna memasukkan informasi finansial seperti infromasi kartu kredit. Karena sifatnya yang hanya untuk memata-matai, spyware relatif sulit terdeteksi karena tidak membuat perubahan besar pada sistem. Spyware juga bisa dipasang secara sengaja dalam sebuah organisasi sebagai cara untuk memonitor aktivitas pekerjanya. Jika sahabat Ulasan pernah mendengar Keylogger, software jenis ini tergolong dalam Spyware karena memata-matai input device seperti keyboard.
Adware
Adware atau Advertising-supported software, merupakan malware yang murni bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dari iklan. Ciri-ciri Adware terlihat sangat jelas, seperti munculnya pop up windows yang berisikan iklan setiap kali korban menyalakan komputer dan iklan tersebut akan muncul secara berkala. Adware sendiri diprogram untuk mengumpulkan informasi jejak digital korbannya sehingga bisa diperdagangkan sebagai basis data preferensi iklan korban. Mesekipun Adware relatif tidak merusak, tetapi Adware menjadi sangat menggangu karena mempengaruhi performa komputer serta bandwidth jaringan untuk mengakses iklan.
Penyebaran
Penyebaran Malware biasanya terjadi akibat kelalaian pengguna, dan jarang sekali menginfeksi komputer korban kecuali memang korban menjadi target serangan spesifik. Kelalaian pengguna yang dimaksud seperti mendonlot file atau software dari internet seperti game atau aplikasi bajakan atau bahkan melalui situs mencurigakan. Penyebaran paling umum lainnya adalah melalui software bajakan. Sebagai contoh, game bajakan bisa saja berisikan Trojan sehingga menjadi pintu masuk malware lainnya. Sebenarnya masuk akal penyebaran cara ini, karena tidak mungkin ada orang yang suka rela menghabiskan waktunya hanya untuk membuat orang lain dapat bermain gratis. Penyebaran dengan Flash Disk tentu jadi cara paling lamban tapi paling efektif, karena korban dengan sukarela menempelkan Flash Disk pada sistem miliknya.
Penangkalan
Hal paling utama dalam mencegah masuknya malware ke dalam sistem komputer adalah dengan melakukan pembaruan rutin sistem operasi serta software lainnya seperti Adobe Flash dan Java karena pembuat malware biasanya mengincar celah keamanan yang sudah diketahui tapi belum ditambal penggunanya. Hal kedua adalah kebiasaan pengguna sendiri. Karena malware tidak bisa masuk tiba-tiba ke dalam sistem komputer kecuali memang ditargetkan. Sebagian besar penyebaran malware disebabkan akibat software ilegal yang telah disisipi malware ataupun kebiasaan pengguna mengunjungi situs yang mencurigakan. Hal ketiga adalah dengan memasang Anti-Virus sebagai keamanan tambahan. Langkah ini dinilai penting karena pengembang Anti-Virus melakukan pembaruan basis data malware yang rutin dalam hitungan hari sedangkan pembaruan sistem operasi biasanya dalam hitungan minggu atau bahkan bulan. Untuk software anti-virus, banyak yang menawarkan fitur dasar secara gratis, sebut saja software lokal SmadAV yang cukup digemari bagi pecinta Freeware, lalu ada Avast, AVG dan lainnya. Sedangkan beberapa fitur tambahan pada Anti-Virus berbayar meliputi fitur Perbankan untuk mengurangi ancaman pencurian data perbankan, website monitoring untuk mengawasi website yang dibuka dari data berbahaya, Network Monitoring untuk menangkal penyebaran malware dari jaringan komputer. Best Practice dalam menghadapi Malware adalah berusaha mencegah dibanding mengobati, selalu periksa sistem komputer dan back-up data secara berkala