Intel Merekrut Raja Koduri untuk Mengembangkan GPU Diskrit
Intel merekrut Raja Koduri yang baru saja mengundurkan diri sebagai kepala dari AMD Radeon Technologies Group (RTG). Intel memberikan posisi Senior Vice President dan Kepala Arsitek dari GPU diskirt Intel yang akan datang. Seperti yang kalian ketahui, sepertinya Intel berusaha memperbarui impian mereka untuk menghadirkan kartu grafik high-end untuk berkompetisi dengan AMD dan Nvidia. Usaha terakhir Intel dalam menghadirkan GPU diskrit adalah Larrabee yang kemudian diubah menjadi sebuah processor dengan skalabilitas tinggi dan multi processor yang memiliki nama Xeon Phi.
Hal ini tentu menghadirkan dua teori besar. Pertama, Kolaborasi Intel dengan AMD RTG akan berkembang lebih jauh lagi dengan menghadirkan modul multi-chip Intel dan AMD kedepannya, serta kemungkinan bahwa keduanya akan terus berlanjut. Teori kedua, adalah Intel mengambil aset terbesar AMD, yaitu Raja Koduri sehingga Intel dapat dengan mudah menjual dan mengembangkan chip milik mereka sendiri di masa depan.
Ada tiga pendekatan yang bisa Intel ambil sekarang. Pertama dan yang paling jelas terlihat adalah meningkatkan kemampuan dari arsitektur chip milik mereka. Masalahnya adalah pendekatan paralel Intel SIMD terlalu bergantung dengan kehadiran transistor bahkan jika dilawan dengan Nvidia sekalipun. Diperlukan sekitar 400-500 juta transistor pada die Kaby Lake untuk menanamkan sebuah GPU yang memiliki 24 execution units. Jadi dengan 10 miliar transistor, terdapat setidaknya 480 execution unit.
Pendekatan kedua adalah membuat arsitektur baru dari awal. Jika hal ini yang menjadi fokus Intel, meskipun dengan budget R&D intel yang besar sekalipun, dibutuhkan waktu berkisar 3-4 tahun agar bisa terwujud. Arsitektur tersebut tentu harus tetap relevan pada saat dijual nanti atau akan berakhir seperti GPU Larrabee.
Pendekatan ketiga adalah dengan menggunakan lisensi atau memperoleh GPU IP dari AMD. Koduri sendiri punya reputasi sebagai seorang strategist dalam hal bisnis teknologi, jadi mungkin saja hal ini bisa terwujud.
Apapun hasilnya nanti, tetap konsumen yang diuntungkan dengan kehadiran teknologi baru. Semoga kepindahan Raja Koduri tidak berakhir menjadi sebuah monopoli Intel di dunia prosesor seperti sebelum kehadiran Ryzen.