NOKIA 7 Plus, Ponsel 18 : 9 Pertama dari Nokia dengan Android One


Setelah menerima hak untuk melisensikan nama merek Nokia tahun lalu, HMD Global yang berbasis di Finlandia meluncurkan total lima ponsel Nokia di Mobile World Congress 2018, termasuk ponsel dengan ration layar 18 : 9 pertamanya yaitu Nokia 7 Plus.  Nokia 7 plus adalah ponsel mid – range yang memilki desain yang hampir mirip dengan google pixel 2 XL dengan rounded corner dan bezel minimal pada bagian atas dan bawah ponsel. Putar pada bagian belakang dan Nokia 7 Plus terlihat memiliki desain khas dari HMD Nokia dengan dual kamera dan fingerprint.

Layar 6 inch yang disematkan pada Nokia 7 Plus memberikan kesan lebar pada ponsel ini namun finishing ceramic coating yang diberikan Nokia membuat ponsel ini sangat mudah untuk di pegang dan tidak licin.  Menggunakan teknologi IPS LCD dengan aspek 18 : 9 dan resolusi 2160 x 1080 pixels ponsel ini memilki layar yang tajam dan indah untuk di pandang.

Untuk jeroannya sendiri , Nokia menyematkan snapdragon 660 dengan Adreno 512 dengan ram 4GB dan penyimpanan 64 GB. Pada bagian Kamera HMD Global memberikan dual camera dengan setup 12 MP (f/1.75, 1.4 µm) + 12 MP (f/2.6, 1.0 µm), gyro EIS, dual pixel phase detection autofocus, 2x optical zoom, Carl Zeiss optics, dual-LED dual-tone flash,  sedangkan bagi para pecinta selfies, ponsel ini memiliki setup 16 MP (f/2.0, 1.0 µm), dengan Carl Zeiss optics technology.

Tidak hanya berhenti pada sisi hardware, pada bagian Software Nokia 7 plus masuk kedalam program Android One yang merupakan program milik Google sendiri, sehingga ponsel ini akan mendapat update cepat dan langsung dari google. Baterai yang diberikan pun cukup besar yaitu 3800 mAh. Dengan gabungan antara baterai yang besar dan Android Oreo, Nokia 7 plus memilki daya tahan yang sangat baik tentunya.  Mengenai ketersedian dan harganya di Indonesia, kita masih harus menunggu sampai HMD Global meresmikan ponsel ini di Indonesia. Namun sebagai gambaran, ponsel ini di banderol dengan harga 492$ atau sekitar 6,5 jutaan di Amerika.

 

Artikel Terkait: