Graphic Card Fan, Blower VS Open Air Cooler
Graphic card umumnya memiliki 2 jenis pendingin aktif dengan fan, yaitu tipe blower dan tipe open air. Masing-masing jenis memiliki kelebihan dan keunggulan tersendiri saat digunakan. Pengguna komputer juga biasanya harus memilih sesuai dengan kebutuhannya. Mari kita bahas kedua jenis pendingin aktif pada graphic card ini.
Blower
Graphic card kelas menengah ke atas dengan PCB layout dari pabrikan atau yang sering disebut sebagai Reference Card, umumnya menggunakan pendingin blower. Hal ini disebabkan graphic card reference umumnya dipasarkan dengan chip non overclock dan komponen standar saja, sehingga panas yang dihasilkan tidak terlalu tinggi. Selain itu untuk penggunaan SLI/ CrossfireX yang dipromosikan pada tahun 2004 – 2005, juga membutuhkan sistem blower untuk membuang panas GPU chip dengan ruangan yang sempit, karena graphic card harus saling berhimpitan. Blower membuang panas dari heat sink yang menempel pada GPU chip tanpa mempedulikan suhu udara sekitar. Umumnya arah pembuangan pendingin blower graphic card berada di belakang casing.
Keunggulan sistem blower:
- Dapat mengeluarkan panas dari heat sink tanpa membutuhkan masukkan udara dingin dengan jumlah besar.
- Dapat menjaga suhu GPU chip secara optimal dengan kondisi tertutup atau sempit.
- Umumnya hanya memakan lebar 2 slot untuk pendingin tipe blower
- Ukuran heatsink kecil dan mudah diproduksi
- Bentuk klasik dan casing gpu mudah di modifikasi dengan stiker atau cat
Kelemahan sistem blower:
- Tidak dapat menggunakan fitur 0 dB, karena harus selalu aktif membuang panas dari heatsink yang kecil.
- Suhu maksimum GPU saat bekerja umumnya selalu lebih tinggi dari jenis open air.
- Suara kipas blower sangat berisik dibandingkan kipas open air yang lebih besar dan RPM lebih rendah.
- Hanya dapat digunakan untuk GPU tertentu yang umumnya reference atau non-overclock.
Open Air Cooler
Umumnya pabrikan graphic card akan mendesain PCB layoutnya sendiri untuk mencapai performa yang diinginkan oleh setiap pabrikan. Kebebasan untuk mendesain PCB juga berpengaruh dengan pilihan pendingin yang lebih efisien dan powerful. Open air cooler kelas atas biasanya memiliki heat pipe tembaga yang menyalurkan panas langsung dari GPU chip ke sirip pendingin alumunium. Pada sistem open air cooler, udara panas dari heatsink akan dibuang searah dengan sirip heatsink, yaitu horizontal yang dapat membuang panas ke belakang case atau vertikal yang membuang udara panas di dalam case dan membutuhkan kipas casing untuk mengeluarkan udara panas tersebut.
Keunggulan open air cooler:
- Ukuran heatsink yang lebih besar, sehingga pendinginan lebih efisien.
- Ukuran kipas yang lebih besar (biasanya 8 – 10 cm) sehingga kipas bisa bekerja dengan RPM lebih rendah.
- Sistem pendingin yang jauh lebih efisien, sehingga bisa menggunakan fitur 0 dB dan tidak bising.
- Variasi untuk heat sink lebih banyak, penambahan heat pipe, warna heatsink, dan fan.
Kelemahan open air cooler:
- Tidak dapat bekerja maksimal pada ruangan sempit.
- Membutuhkan asupan udara dingin yang cukup besar untuk mendinginkan heatsink.
- PCB dan komponen mudah terkena debu.
Apakah cooler pilihan untuk graphic card-mu? Blower yang klasik seperti reference card dan mudah di modding atau Open Air yang berperforma tinggi.