Tips Membeli VGA Card


VGA Card atau Graphic Card atau Kartu grafis adalah komponen terpenting untuk sebuah PC Gaming, karena VGA Card mampu menghasilkan tekstur yang lebih banyak dan lebih baik dibandingkan integrated graphic processor atau iGP pada prosesor. Jika kalian memiliki VGA Card yang bagus, maka kalian bisa mendapatkan frame rate yang tinggi pada resolusi yang tinggi juga, sehingga kalian bisa lebih menikmati game tersebut. VGA Card saat ini menggunakan konektor berupa PCI Express 3.0 yang slotnya sudah dimiliki oleh semua jenis motherboard, jadi kalian tidak perlu mengkhawatirkan kompabilitas motherboard kalian dalam memilih VGA Card. Ulasan ID akan memberikan panduan untuk membantu kalian dalam memilih VGA Card, sehingga kalian bisa mendapatkan VGA Card sesuai dengan kebutuhan dan budget kalian.

blower 1

Panduan Singkat:

  • Nvidia GeForce atau AMD Radeon
    Saat ini tersedia dua merek VGA Card untuk game yang dapat kalian temui dengan mudah, yaitu VGA Card GeForce dari Nvidia dan VGA Card Radeon dari AMD. Nvidia GeForce memiliki kestabilan yang baik saat bermain game, namun harga cukup mahal. AMD Radeon memiliki performa lebih rendah dibandingkan VGA Card GeForce skelas, namun memiliki harga yang lebih murah.
  • GPU Chip
    Semakin tinggi kelas VGA Card, semakin tinggi kelas GPU Chip yang digunakannya dan akan semakin bagus saat kalian gunakan untuk bermain game. Contohnya AMD Radeon memiliki urutan kelas VGA Card dari rendah ke tinggi sebagai berikut RX 550, RX 570D, RX 560, RX 570, dan RX 580. Semakin tinggi angka pada nama VGA Card, semakin kemampuan GPU Chip-nya untuk menghasilkan frame pada resolusi tinggi. Jadi kalian akan mendapatkan FPS yang lebih tinggi dan kalian dapat memainkan game tersebut pada resolusi yang lebih tinggi.
  • Video Memory
    Umumnya VGA Card saat ini sudah menggunakan VRAM GDDR5, namun untuk beberapa VGA Card, seperti pada beberapa varian murah GT 1030 hanya menggunakan SDDR4 sebagai VRAM. Jika kalian bermain game, kalian harus memilih VGA Card dengan tipe VRAM setidaknya GDDR5. Bus width memory juga mempengaruhi performa VGA Card saat bermain game, semakin tinggi bus width memory, semakin tinggi bandwidth memory yang dapat digunakan oleh GPU Chip untuk memproduksi frame. Jadi, carilah VGA Card yang memiliki memory bandwidth yang tinggi, bukan kapasitas memory saja.
  • Cooler
    VGA Card yang baik harus memiliki heat sink dan kipas yang bagus, karena pendingan GPU Chip, komponen mosfet, dan VRAM akan mempengaruhi performa game dan keawetan VGA Card kalian. Pendingin VGA Card yang bagus umumnya memiliki heat pipe tembaga untuk menyalurkan panas GPU Chip ke heat sink alumunium dengan efisien. Untuk VGA Card kelas rendah, seperti RX 560 atau GTX 1050Ti, heat pipe memang tidak terlalu diperlukan, namun lebih baik kalian mendapatkan varian VGA Card tersebut yang telah menggunakan heat pipe. Selain itu, heat sink khusus VRAM atau mosfet tidak diperlukan untuk VGA Card kelas rendah dan tidak di overclock.
  • TDP
    VGA Card yang memiliki thermal design power atau TDP lebih tinggi memang akan menggunakan daya listrik yang lebih besar dan lebih panas saat bekerja, namun kalian juga akan mendapatkan performa yang baik. Pilihlah VGA Card dengan TDP  yang sesuai untuk sistem kalian, sehingga kalian tidak perlu membeli power supply baru saat upgrade VGA Card.

Nvidia GeForce atau AMD Radeon

Saat ini Nvidia memang lebih unggul dalam teknologi kartu  grafis seperti GeForce RTX yang mampu menjalankan game dengan fitur Ray Tracing, namun memiliki harga yang cukup mahal. Umumnya VGA Card Nvidia GeForce memiliki FPS game yang lebih tinggi dari VGA Card AMD Radeon dan mampu bekerja di resolusi tinggi, QHD (1440p) hingga  UHD (4K). Fitur premium Nvidia GeForce lainnya adalah Nvidia G-Sync, yang membutuhkan monitor yang  mendukung fitur GSync juga, dengan fitur ini, kalian akan mendapatkan gameplay yang smooth tanpa screen tearing atau stuttering dengan input lag yang rendah. Selain itu, VGA Card Nvidia GeForce juga hemat energi, karena hanya dengan TDP yang sama atau lebih rendah, VGA Card GeForce memberikan performa game yang lebih baik (GPU GeForce Pascal VS AMD Polaris). AMD Radeon unggul dalam hal harga yang terjangkau dan fitur yang luas karena menggunakan inovasi open source maupun gratis seperti AMD FreeSync. Umumnya VGA Card AMD Radeon unggul dalam reproduksi warna yang tajam dan texture yang kompleks. Fitur AMD FreeSync juga mudah digunakan dengan monitor yang mendukung fitur tersebut, dimana harga monitor FreeSync umumnya cukup terjangkau (mulai 1.5 jutaan Rupiah). Selain itu VGA Card AMD Radeon juga lebih unggul pada game-game yang menggunakan DirectX 12 dibandingkan GPU Nvidia GeForce sekelas.

Budget dan Kebutuhan VGA Card

  • 2 Juta Rupiah ke Bawah
    Jika kalian ingin bermain game esport maupun game-game lainnya pada resolusi HD atau FullHD, kalian bisa mendapatkan VGA Card AMD Radeon RX 550 atau RX 560 dan Nvidia GeForce GT 1030 atau GTX 1050. Harga dari setiap merek berbeda-beda, karena menggunakan komponen berbeda maupun bertambah karena gimmick tambahan. Rata-rata TDP untuk VGA Card ini adalah 75 Watt atau kurang, sangat cocok untuk gamer yang berbudget cekak.rx 550
  • 4 Juta Rupiah ke Bawah
    Kalian bisa mendapatkan VGA Card Nvidia GeForce GTX 1050Ti atau GTX 1060 3 GB yang dapat memainkan game-game dengan lancar dan frame rate diatas 60 FPS pada resolusi Full HD. Jika kalian suka AMD Radeon, kalian akan kesusahan mendapatkan RX 570 dan RX 580 yang seharusnya dijual pada kisaran harga 4 juta Rupiah kebawah karena fenomena cryptomining membuat VGA Card ini melampaui harga pasaran normal atau rekomendasi pabrikan. Kalian juga akan kesusahan mencari VGA Card baru dengan garansi penuh untuk kedua VGA Card ini. Umumnya VGA Card ini menggunakan TDP hingga 150 Watt.g card mini itx
  • 7 Juta Rupiah ke Bawah
    GTX 1060 6 GB dan GTX 1070 menjadi pilihan yang baik untuk kalian yang bermain game pada resolusi QHD atau 1440p dan monitor dengan refresh rate 144 Hz. Harga kedua VGA Card ini juga menjadi tinggi sejak fenomena cryptomining. Bahkan kalian akan kesusahan menemu GTX 1070 dengan harga 7 juta Rupiah kebawah.blower
  • 7 Juta Rupiah ke Atas
    VGA Card kelas atas yang mampu bermain dengan resolusi tinggi dan frame rate tinggi pada settingi rata kanan (kecuali UHD atau 4K pada setting high dan frame rate 60 FPS, masih belum dapat dicapai dengan VGA Card Pascal atau Vega, namun akan tercapai dengan lancar pada VGA Card generasi berikutnya, yaitu Nvidia Turing). Kalian bisa memilih menggunakan Nvidia Geforce GTX 1070Ti, GTX 1080, atau GTX 1080Ti untuk bermain game, sedangkan untuk AMD Radeon kalian bisa memilih Vega 56 dan Vega 64. Rata-rata TDP untuk VGA Card kelas atas adalah 200 Watt dan TDP untuk VGA Card Radeon lebih tinggi lagi.

GPU Chip

Semakin tinggi kelas GPU Chip, semakin banyak stream prosesor grafis yang dapat digunakan untuk melakukan render dengan shading unitnya. Stream prosesor grafis pada Nvidia disebut sebagat SM Count, sedangkan pada AMD disebut sebagai Compute Unit. Terdapat 2 komponen utama pada GPU Chip, yaitu Raster Operation Pipeline (ROP) dan Texture Mapping Unit (TMU), kedua komponen ini bekerja untuk melakukan render pixel dan texture/ texture element (texel). Semakin tinggi ROP yang dimiliki oleh GPU, semakin tinggi kemampuan VGA Card tersebut untuk melakukan render frame pada resolusi yang tinggi, kemampuan ROP diukur dengan satuan Pixel Rate: Pixel/detik. Semakin tinggi TMU, maka VGA Card tersebut mampu menampilkan tekstur grafis yang lebih kompleks, kemampuan TMU diukur dengan satuan Texture Rate: Texel/detik. Tingginya frame rate yang dapat dihasilkan oleh VGA Card kalian dapat dilihat dari Pixel Rate dan Texture Rate-nya.

artifak

Video Memory

Umumnya orang salah kaprah dalam memilih VGA Card dengan menggunakan kapasitas video memory atau VRAM sebagai acuan performa, karena kemampuan VGA Card bergantung pada GPU Chip dan bandwidth VRAM. Semakin tinggi bandwidth VRAM, maka semakin tinggi kemampuan VGA Card tersebut untuk memproses frame yang dihasilkan GPU Chip untuk ditampilkan pada monitor. Untuk mendapatkan bandwidth VRAM yang tinggi kalian harus memilih setidaknya VRAM dengan jenis GDDR5 keatas (GDDR5X, GDDR6, High Bandwidth Memory/ HBM) dan bus width yang tinggi. VGA Card gaming minimal menggunakan bus width sebesar 128 bit dan GDDR5 dengan kapasitas 2 GB. Namun semakin tinggi bus width memory akan berimbas pada penggunaan daya yang lebih tinggi. Ukuran performa memory bandwidth menggunakan satuan GB/detik.

Heat Sink dan Kipas

GPU Chip pada VGA Card juga memerlukan pendingin yang baik seperti prosesor, bahkan untuk VGA Card kelas atas, sistem pendinginnya melebihi kapasitas prosesor. Hal ini bisa kalian lihat dari TDP sebuah VGA Card kelas atas yang bisa mencapai 150 Watt hingga 250 Watt, sedangkan prosesor AMD Ryzen 7 generasi ke 2 atau Intel i7 generasi ke 8 hanya menggunakan 95 Watt hingga 105 Watt. Heat sink VGA Card yang baik biasanya menggunakan heat pipe tembaga yang bersentuhan langsung dengan GPU Chip, semakin banyak heat pipe, semakin baik performa pendinginannya. Sebagian pabrikan melapisi heat pipe tembaga ini dengan nickel, yang membuat tampilan VGA Card kalian semakin keren dan tembaga heat pipe tidak akan kusam karena oksidasi. Sirip heat sink yang banyak dan saling berhimpitan serta memiliki luas yang hampir menyamai PCB VGA Card sangat efektif untuk menyerap panas dari GPU Chip. Selain GPU Chip, video memory dan mosfet juga membutuhkan pendinginan yang baik, karena saat bekerja pada kondisi overclock atau TDP tinggi, kedua komponen ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.

open air 2

Kipas VGA Card umumnya menggunakan satu hingga tiga kipas, semakin banyak kipas, maka semakin baik kualitas pendinginannya. Pilihlah VGA Card dengan jumlah kipas yang optimal, karena semakin banyak kipas, maka VGA Card akan semakin panjang dan berat. Selain itu, kalian harus memilih kipas dengan ukuran yang besar, karena pendinginannya lebih efektif dibanding kipas yang lebih kecil namun RPM lebih tinggi. Fitur “Fan Stop”, “Silent”, atau yang sejenis membuat kipas VGA Card kalian berhenti bekerja saat suhu GPU Chip dibawah 50 atau 60 derajat, fitur ini sangat berguna untuk memperpanjang umur kipas, mengurangi debu yang masuk ke dalan PC, dan mengurangi suara bising kipas.
open air 3

Ada dua jenis pendingin yang umum digunakan pada VGA Card, yaitu sistem blower atau open air. VGA Card kelas menengah ke atas dengan PCB layout dari pabrikan atau yang sering disebut sebagai Reference Card, umumnya menggunakan pendingin blower. Hal ini disebabkan VGA Card reference umumnya dipasarkan dengan chip non overclock dan komponen standar saja, sehingga panas yang dihasilkan tidak terlalu tinggi. Selain itu untuk penggunaan SLI/ CrossfireX yang dipromosikan pada tahun 2004 – 2005, juga membutuhkan sistem blower untuk membuang panas GPU chip dengan ruangan yang sempit, karena VGA Card harus saling berhimpitan. Blower membuang panas dari heat sink yang menempel pada GPU chip tanpa mempedulikan suhu udara sekitar. Umumnya arah pembuangan pendingin blower VGA Card berada di belakang casing.

blower custom
Umumnya pabrikan VGA Card akan mendesain PCB layoutnya sendiri untuk mencapai performa yang diinginkan oleh setiap pabrikan. Kebebasan untuk mendesain PCB juga berpengaruh dengan pilihan pendingin yang lebih efisien dan powerful. Open air cooler kelas atas biasanya memiliki heat pipe tembaga yang menyalurkan panas langsung dari GPU chip ke sirip pendingin alumunium. Pada sistem open air cooler, udara panas dari heatsink akan dibuang searah dengan sirip heatsink, yaitu horizontal yang dapat membuang panas ke belakang case atau vertikal yang membuang udara panas di dalam case dan membutuhkan kipas casing untuk mengeluarkan udara panas tersebut.

open air

 

Thermal Design Power

Thermal Design Power atau TDP adalah perhitungan untuk penggunaan daya listrik dan panas yang dihasilkan oleh GPU Chip saat bekerja maksimal. Semakin tinggi TDP yang dimiliki oleh VGA Card, semakin tinggi performa yang dimilikinya. Kalian dapat membandingkan performa dan TDP VGA Card yang menggunakan teknologi yang sama seperti GTX 1070 dengan 150 Watt akan memberikan performa yang lebih baik dibandingkan GTX 1050 dengan TDP 75 Watt. Kalian tidak bisa membandingkan antara GeForce dan Radeon, seperti GTX 1070 dengan TDP 150 Watt dan RX 580 dengan TDP 175 Watt, karena mereka menggunakan teknologi dan arsitektur GPU yang berbeda.

 

overclock

Output VGA Card

VGA Card seri terakhir seperti AMD Radeon RX 500 series dan Nvidia GeForce GTX 1000 Series umumnya memiliki 3 output graphic digital, yaitu HDMI, DVI-D, dan Display Port. Hal ini dikarenakan semua data grafis yang dihasilkan oleh chip GPU terbaru hanya menghasilkan data digital saja. Untuk output analog D-SUB dan DVI-I memang sudah tidak dipakai lagi, namun beberapa pabrikan VGA Card menambahkan konverter aktif pada PCB graphic mereka, sehingga VGA Card mereka memiliki output D-SUB. Umumnya VGA Card yang menggunakan fitur ini adalah VGA Card kelas entry-level seperti GeForece GT 1030. Sekarang, kita akan membahas perbedaan setiap output VGA Card tersebut dan mencari mana yang terbaik untuk kalian gunakan.

  • DVI-D
    DVI-D atau Digital Video Interface – Digital memiliki 24 pin dengan 1 pin sirip/ minus dengan ukuran yang lebih besar dari port D-SUB dengan 2 baut pengunci pada kabel dan port. Colokan DVI-D pada VGA Card dan kabelnya umumnya diberi warna putih untuk membedakan dengan D-SUB yang berwarna biru. DVI-D Dual Link memiliki kemampuan untuk menampilkan video dengan resolusi maksimal 2560 x 1600 pixel dengan refresh rate 144 Hz. DVI masih terbatas menampilkan warna RGB saja.

  • HDMI
    HDMI atau High Definition Multimedia Interface memiliki port berbentuk trapesium dengan ukuran jempol orang dewasa dan tidak memiliki pengunci apapun. HDMI memiliki kemampuan untuk mengirimkan sinyal video dan audio sekaligus, sehingga HDMI dapat mengurangi jumlah kabel yang kalian gunakan. HDMI memiliki kemampuan untuk menampilkan video hingga resolusi 3820 x 2160 pixel dengan refresh rate 60 Hz atau 2560 x 1440 pixel dengan refresh rate 144 Hz.

  • Display Port
    Display port memiliki ukuran dan bentuk yang hampir sama dengan HDMI, namun Display Port hanya memiliki 1 sisi miring saja. Display Port memiliki sebuah pengunci  berupa pengait, dimana saat kalian melepas colokan display port dari VGA Card, kalian harus menekan tombol pengaitnya terlebih dahulu. Display port memiliki kemampuan untuk menampilkan video hingga resolusi 3820 x 2160 pixel dengan refresh rate 120 Hz. Display Port juga memiliki kemampuan untuk mengirimkan data, audio, dan video. Umumnya kalian bisa menemukan dua jenis ukuran kabel display port, yaitu mini-DP dan ukuran normal. Namun, kabel display port masih susah ditemui di pasar Indonesia.

  • D-SUB
    D-SUB atau yang sering disebut VGA adalah salah satu output graphic yang telah lama digunakan pada komputer. D-SUB hanya mampu menampilkan video dengan sinyal analog dan pewarnaan RGB saja. Walaupun sudah mulai ditinggalkan, karena HDMI jauh lebih efisien dan lebih mudah ditemui, beberapa pabrikan monitor dan VGA Card masih tetap menggunakan port D-Sub pada produk kelas entry-level yang murah.

HDMI adalah port paling sesuai untuk para pengguna PC, karena kabelnya mudah dibeli, memiliki output audio dan video, dan mampu menampilkan output dengan resolusi hingga 4K atau refresh rate yang tinggi. Jika kalian memiliki monitor dengan fitur AMD FreeSync atau Nvidia G-Sync, kalian harus menggunakan kabel display port yang agak susah ditemui di toko-toko jika tidak disertakan pada paket penjualan. Jika kalian telah memiliki atau akan membeli VGA Card terbaru yang tidak memiliki output D-SUB, namun monitor yang kalian miliki masih menggunakan input D-SUB saja, maka kalian harus membeli konverter sinyal digital-analog HDMI ke VGA.

Artikel Terkait: