Misi Umat Manusia Pertama ke Matahari Akan Diluncurkan Bulan Juli
Proyek Parker Solar Probe milik NASA, yang merupakan misi pertama umat manusia ke matahari, telah memasuki persiapan tahap akhir untuk peluncurannya pada bulan Juli. Parker Solar Probe akan diluncurkan dari Launch Complex-37 di Kennedy Space Center NASA, Florida. Setelah diluncurkan, peawat ini akan mengorbit langsung melalui atmosfer matahari, korona. Jangkauan ini lebih dekat ke permukaan matahari daripada objek buatan manusia yang pernah ada sebelumnya. Sambil menghadapi panas dan radiasi yang luar biasa, misi ini akan mengungkap pertanyaa di balik apa yang mendorong angin matahari, curahan konstan material dari Matahari yang membentuk atmosfer planet yang juga mempengaruhi cuaca ruang angkasa di dekat Bumi.
Di Astrotech Space Operations di Florida, Parker Solar Probe akan terus menguji, dan akhirnya menjalani perakitan akhir dan penggabungan tahap ketiga ke kendaraan peluncuran, Delta IV Heavy.
“Ini adalah penerbangan kedua yang paling penting yang akan dibuat oleh Parker Solar Probe, dan kami senang bisa berada di Florida serta melanjutkan pekerjaan pra-peluncuran di pesawat ruang angkasa,” kata Andy Driesman, project manager Parker Solar Probe dari Johns Hopkins Applied Physics Laboratorium di Maryland. Untuk beberapa bulan ke depan, pesawat ruang angkasa akan menjalani pengujian komprehensif; sesaat sebelum mesin peasawat ini dinyalakan, salah satu elemen paling penting dari pesawat ruang angkasa, sistem perlindungan termal (TPS), atau perisai panas, akan dipasang. TPS adalah teknologi terobosan yang akan memungkinkan Parker Solar Probe untuk bertahan hidup pada suhu di korona Matahari, yang berjarak sekitar 3,8 juta mil dari permukaan planet bumi.
“Ada banyak inovasi yang ditemukan untuk Parker Solar Probe. Kami juga berterimakasih kepada tim pria dan wanita luar biasa yang telah bekerja begitu tekun untuk membuat misi ini menjadi kenyataan,” kata Driesman.
“Instalasi TPS akan menjadi langkah besar terakhir kami sebelum enkapsulasi dan integrasi ke kendaraan peluncuran.”
Sepanjang misi tujuh tahunnya, Parker Solar Probe akan mengeksplorasi atmosfer luar Matahari dan melakukan pengamatan kritis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan lama tentang fisika bintang-bintang. Datanya juga akan berguna dalam meningkatkan perkiraan letusan besar pada Matahari dan peristiwa cuaca antariksa berikutnya yang berdampak pada teknologi di Bumi, serta satelit dan astronot di angkasa.