Layanan Gratis Spotify yang Lebih Ditingkatkan


24 April 2018 di Gramercy Theater di NYC, Chief Riset & Development Officer Spotify, Gustav Söderström mengumumkan versi layanan gratis terbaru Spotify pada aplikasi selulernya.

Dengan meningkatkan investasi mereka pada machine learning, layanan gratis mereka dapat merekomendasikan musik kepada para penggunanya secara cepat. Sebelumnya, layanan gratis itu selalu membatasi pengguna untuk memilih lagu secara acak. Dengan versi yang baru, mereka dapat mendengarkan musik apapun sesuai dengan permintaan mereka masing-masing, selama lagu-lagu tersebut berada pada salah satu dari 15 daftar playlist yang dipersonalisasi seperti Daily Mix, Discover Weekly, Release Radar atau Today’s Top Hits.

Secara keseluruhan, terdapat 750 tracks (setara dengan 40 jam musik) yang disediakan oleh mereka kepada para penggunan layanan musik on-demand.

Perusahaan juga akan memberikan rekomendasi dalam versi gratis untuk aplikasi seluler berdasarkan lagu dari playlist yang telah dibuat oleh pengguna, dari lagu-lagu di playlist tersebut hingga nama dari playlist sendiri. Perusahaan menamakannya “Assisted Playlisting,” yang berarti bahwa setiap kali kamu mencari lagu untuk ditambahkan ke playlist, Spotify akan memberikan rekomendasi serupa dengan playlist tersebut.

Akhirnya, perusahaan yang dipimpin oleh Daniel Ek sebagai CEO membangun mode penggunaan data yang rendah yang dapat memangkas pemakaian data hingga 75%. Sebelumnya, mereka tidak mengizinkan pengguna mendengarkan lagu yang ada secara offline tanpa biaya, yang artinya pengguna perlu terkoneksi ke jaringan wifi agar dapat menghemat data yang mereka miliki.

Dengan sistem konsumsi data yang baru, yang menyimpan musik secara tersembunyi untuk streaming melalui 3G, pengguna dapat benar-benar mendengarkan lebih banyak musik dengan data nirkabel. Bersamaan dengan pemanfaatkan 3G, aplikasi musik on-demand ini juga mengoptimalkan layanan streaming layaknya aplikasi (termasuk tampilan atau elemen user interface) untuk menghemat data dan konsumsi baterai.

Selain yang telah dijelaskan, iklan masih akan tetap berjalan pada layanan gratis mereka. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan, buka hanya untuk membiayai layanan gratis namun juga untuk mengonversi pengguna layanan gratis menjadi pengguna premium.

Pada tahun 2014, perusahaan asal Swedia ini memperkenalkan layanan gratisnya untuk aplikasi seluler yang memungkinkan pengguna mendengarkan playlist secara acara dengan adanya iklan. Layanan gratis pada aplikasi seluler menyumbangkan sebagian besar pertumbuhan layanan gratis yang dimiliki Spotify. Bahkan, saat ini, Spotify memiliki 90 juta pengguna layanan gratis dan banyak dari mereka yang beralih menjadi pengguna berbayar. Kini, perusahaan memiliki 70 juta pelanggan berbayar.

Troy Carter selaku Global Head of Creator Services untuk Spotify berkata “Jika kamu benar-benar ingin menikmati musik ketika mengalun maka kamu tidak akan menginginkan sebuah iklan muncul untuk mengganggunya.”

Perusahaan menitik beratkan fokusnya terhadap layanan seluler sejak tahun 2014, khususnya mengenai layanan premium untuk aplikasi seluler.

Startup ini dibangun di atas tiga hal: kehadirannya ada dimana pun, personalisasi, dan freemium. Söderström menjelaskan bahwa mereka menganggap layanan gratis layaknya siaran radio pada tahun 90-an di mana penemuan musik hebat didukung oleh iklan dan mendorong orang untuk mengunjungi toko-toko rekaman. Layanan tersebut merupakan bagian penting dari strategi keseluruhan perusahaan seperti layanan berbayar milik Apple Music yang terus berkembang.

 

Artikel Terkait: