Starbucks Memimpin Industri Mobile Payment di AS
Starbucks memiliki aplikasi mobile payment paling populer di Amerika Serikat (AS), menurut perusahaan riset eMarketer. Aplikasi pembayaran milik Starbucks tersebut diproyeksikan oleh eMarketer akan terus memimpin pasar hingga 2022. Perusahaan kopi tersebut mampu mengalahkan Apple Pay, Google Pay, dan Samsung Pay.
Pada 2018, 23,4 juta orang AS berusia 14 tahun ke atas akan menggunakan aplikasi Starbucks untuk melakukan pembayaran di tempat berbelanja, setidaknya setiap enam bulan sekali. Starbucks mengatakan bahwa pada kuartal pertama 2018, sistem mobile payment miliknya menyumbang 12 persen dari seluruh transaksi di AS. Di sisi lain, Apple Pay akan digunakan oleh 22 juta masyarakat AS. Sementar itu, Google Pay akan memiliki 11,1 juta pengguna diikuti oleh Samsung Pay sebanyak 9,9 juta pengguna. Itulah laporan empat aplikasi pembayaran teratas versi eMarketer. Peringkat ini tidak akan berubah sampai 2022.
sumber data: emarketer.com
“Aplikasi mobile payment dari Starbucks merupakan salah satu kisah sukses yang paling besar dalam hal pembayaran melalui seluler,” kata seorang analis eMarketer, Cindy Liu. “Mobile payment dari Starbucks memiliki traksi yang luar biasa mengagumkan karena Starbucks memiliki kemampuan untuk mengamankan metode pembayarannya dengan program kesetiaan berhadiah. Untuk para penggunanya, nilai dari mobile payment tersebut cukup jelas dan tampak sederhana. Para pengguna dapat memangkas waktu serta biaya saat melakukan pembayaran produk Starbukcs sambil mengumpulkan bonus dan penawaran khusus.” tambah Liu.
Apple Pay yang berada pada posisi kedua, diluncurkan sebelum Google Pay dan Samsung Pay dirilis ke pasaran. Hingga saat ini, Apple Pay diterima oleh lebih dari setengah pedagang yang ada AS. Apa yang dialami oleh Apple Pay berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Google Pay, tidak semua pedagang menerima Google Pay sebagai alat pembayaran transaksi. Anehnya, walaupun Samsung Pay memiliki tingkat adopsi yang paling rendah dalam hal pengguna, Samsung Pay menjadi mobile payment yang paling banyak diterima oleh pedagang.
sumber data: emarketer.com
Persaingan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Masing-masing aplikasi yang telah disebutkan akan terus berusaha mendapatkan pengguna di wilayah AS selama empat tahun ke depan. Meski demikian, market share dari mobile payment akan mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan banyak aplikasi pembayaran baru yang akan memasuki pasar, belum lagi aplikasi seluler dari toko-toko ternama.