Laptop dengan Qualcomm Snapdragon X Elite memiliki masalah Kompabilitas dengan banyak game, bahkan Intel Arc bisa 3x lebih cepat

Laptop dengan Qualcomm Snapdragon X Elite memiliki masalah Kompabilitas dengan banyak game, bahkan Intel Arc bisa 3x lebih cepat

Setelah berbulan bulan Hype dari Qualcomm Snapdragon X Elite Processor akhirnya di rilis, Qualcomm menjanjikan Kompabilitas yang Baik dengan Game Windows, walaupun bisa berjalan dengan baik, tapi jarak perfroma antara Snapdragon X Elite dan iGPU dari AMD ataupun Intel bisa terlihat sangat jauh dan itupun di hitung saat Game tersebut benar benar bisa berjalan pada Snapdragon X Elite, yang dimana Processor ini sering tidak bisa menjalankan game karna masalah kompabilitas

Meskipun Qualcomm dengan berani mencoba mendorong Windows berjalan pada Arm untuk gaming dengan Snapdragon X Elite mereka di Game Developer Conference 2024, termasuk klaim bahwa game mereka akan “berjalan dengan normal”, tampaknya masih ada potensi bertahun-tahun pengembangan software dan driver yang diperlukan sebelum Qualcomm mampu membuat prosesor laptop yang kompetitif untuk gaming. Ini seharusnya tidak mengejutkan bagi siapa pun yang menyaksikan peluncuran Intel Arc Graphics yang berjalan kurang mulus mulai tahun 2022.

Di konferensi tersebut, Qualcomm memang menampilkan banyak hasil benchmark sintetis yang menarik, namun hanya ada sedikit pengujian game aktual. Bahkan saat itu, pilihan gamenya tampak terbatas dan tidak semua judul bisa mempertahankan 30 FPS secara stabil – jauh tertinggal dari performa yang ditawarkan oleh integrated Radeon 780M iGPU, seperti yang biasa ditemukan pada laptop AMD dan sebanding dengan beberapa perangkat handheld gaming.

Pada Perkenalannya, Qualcomm MengKlaim Snapdragon X Elite sebagai “Best-In-Class GPU Performance”
dengan 36% Performa GPU yang lebih tinggi dari Intel Core Ultra 7 155H yang memiliki Integrated Arc Graphic. Klaim itu berdasar pada Pengujian 3DMark Wild Life Extreme Benchmark, yang menjadi pilihan yang sangat mudah untuk menjadi target untuk patokan dari Ribuan Game yang bisa berjalan pada PC Windows Modern

ditemukan bahwa X Elite tidak hanya tidak cukup menjalani banyak game dan aplikasi yang membutuhkan Core yang banyak seperti Video Editing, Snapdragon X Elite juga Jauh lebih buruk dari Core Ultra 7 di banyak game yang di test dala bebe rapa kasus seperti Civilization VI, Integrated Intel Arc Graphic bisa berjalan 3.5x lebih cepat dari Snapdragon X Elite

laptop dengan Snapdragon X Elite memang memiliki kelebihan tersendiri, tetapi sayangnya performa gaming bukanlah salah satunya. Bahkan, iGPU (integrated Graphics Processing Unit) AMD dan Intel kelas bawah pun terlihat menjadi pilihan yang lebih baik. Setidaknya iGPU tersebut masih bisa menjalankan beberapa game multiplayer populer daripada malah crash atau macet. Saat ini, Windows pada Arm tampaknya memiliki kompatibilitas dan performa game Windows yang lebih buruk dibandingkan Steam Deck rata-rata, padahal Steam Deck dijual dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Sebagai gambaran awal yang tidak terlalu akurat, daftar resmi “Windows on Arm Ready Games” hanya berjumlah 1.259 judul. Daftar ini didominasi oleh game indie dan 2D yang ringan.

Sebaliknya, Steam Deck yang menggunakan Valve Proton, sebuah alat kompatibilitas Linux, berhasil melampaui 12.100 game dengan status “Verified” dan “Playable” pada Oktober tahun lalu. Menurut SteamDB, angkanya kini telah meningkat menjadi 15.391 game dengan status “Verified” dan “Playable”.

Untuk urusan gaming portabel, Steam Deck dengan layar LCD-nya (yang harganya bisa semurah $300 saat ini) justru menawarkan pengalaman bermain yang jauh lebih baik, meskipun secara spesifikasi terlihat kalah dari Adreno di Snapdragon X Elite. Bahkan game berat seperti Control pun bisa berjalan lebih lancar di Steam Deck. Intinya, jauh lebih banyak game yang “bisa dimainkan” di Steam Deck atau perangkat sejenisnya, bahkan dibandingkan laptop gaming sekalipun.

Dalam hal spesifikasi mentah, grafis Adreno di Snapdragon X Elite memang terlihat lebih unggul. Ia menawarkan perhitungan FP32 teoritis sebesar 4.6 teraflop dan iGPU ini berbagi memori dengan sistem lainnya, dengan bandwidth hingga 135 GB/s berkat memori LPDDR5x-8448. Sebaliknya, Steam Deck yang menggunakan AMD ‘Van Gogh’ APU hanya memiliki perhitungan 1.6 teraflop yang terlihat ‘sedih’ dan bandwidth 102 GB/s.

Namun, keunggulan Steam Deck terletak pada driver AMD yang matang dan arsitektur x86 native yang tidak memerlukan emulasi. Ini membuat banyak game bisa berjalan lebih lancar di Steam Deck meskipun spesifikasinya terlihat lebih rendah. (Selain itu, Steam Deck memiliki resolusi layar yang lebih rendah

Di masa depan, kita harapkan Qualcomm akan terus meningkatkan dukungan driver dan perangkat lunak untuk prosesor Snapdragon X-series mereka. Bahkan mungkin developer game akan mulai membuat porting native Arm untuk meningkatkan performa.

Sebagai perbandingan, Intel Arc Graphics pada Core Ultra 7 155H memiliki kemampuan komputasi 4.6 teraflop dengan bandwidth memori berbagi hingga 119 GB/s. Ini menunjukkan bahwa dengan dukungan developer dan driver yang tepat, performa GPU Adreno terintegrasi bisa menyamai performa Intel Arc Graphics (Meteor Lake).

Namun keadaan bisa berubah cepat. Bulan depan, kita akan kehadiran prosesor AMD ‘Strix Point’ Ryzen AI, yang menawarkan perhitungan hingga 5.8 teraflop dan tentunya didukung driver grafis AMD yang matang. Kemungkinan besar, iGPU Adreno dari Qualcomm tidak akan bisa menyamai performa tersebut, setidaknya untuk generasi Snapdragon X Elite saat ini.

Artikel Terkait: