Sony Menguji Cloud Streaming untuk ‘Game PS5 yang Didukung’

Sony Menguji Cloud Streaming untuk ‘Game PS5 yang Didukung’

Sony hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mulai menguji coba cloud streaming untuk “game-game PS5 yang didukung”.

Dalam sebuah postingan baru di Blog PlayStation, Nixk Maguire, Wakil Presiden Layanan Global, Penjualan Global, dan Operasi Bisnis di SIE, mengatakan bahwa tujuan akhir dari PlayStation adalah untuk menjadikannya sebagai “keuntungan tambahan” bagi mereka yang berlangganan PlayStation Plus.

Maguire berkata “We’re currently testing cloud streaming for supported PS5 games – this includes PS5 titles from the PlayStation Plus Game Catalog and Game Trials, as well as supported digital PS5 titles that players own,”. “When this feature launches, cloud game streaming for supported PS5 titles will be available for use directly on your PS5 console. That means as a Premium member; it’ll be easier to jump into your favorite games without downloading them first onto your PS5 console.”

Pengumuman ini datang pada waktu yang menarik. PlayStation sebelumnya telah mencoba-coba cloud gaming melalui PlayStation Now (sebelum bergabung dengan PS Plus untuk menyediakan iterasi PlayStation Plus saat ini), tetapi perusahaan baru-baru ini mengumumkan perangkat genggam baru yang hanya dikenal sebagai “Project Q”, yang mampu memainkan game yang diinstal di PS5 Anda dan dialirkan melalui koneksi Wi-Fi.

Selain itu, Sony telah menjadi lawan vokal dari Microsoft, pemain besar di bidang cloud gaming yang saat ini sedang berusaha mengakuisisi Activision Blizzard. Awal bulan ini, kepala eksekutif Sony Kenichiro Yoshida memperingatkan bahwa cloud gaming secara teknis masih “sangat rumit”. Kutipan Yoshida tersebut muncul setelah Otoritas Pasar Persaingan Usaha Inggris (CMA) mengumumkan bahwa mereka memblokir akuisisi Microsoft dengan alasan kekhawatiran akan potensi Microsoft membuat game dalam portofolio Activision Blizzard, seperti Call of Duty, menjadi eksklusif untuk Xbox Cloud Gaming. Sementara Microsoft mengajukan banding atas keputusan CMA, perusahaan ini juga menghadapi penolakan dari Komisi Perdagangan Federal (FTC), yang berhasil meminta hakim federal AS untuk memblokir kesepakatan tersebut untuk sementara waktu.

Artikel Terkait: