Teknologi Z-NAND Milik Samsung Bersaing Ketat dengan Intel Optane
Seiring tren big data semakin jelas terlihat, media penyimpanan harus berusaha mengimbangi permintaan konsumennya. Mengingat bottleneck terbesar dalam sebuah sistem sekarang ini adalah kecepatan media penyimpanannya. Intel yang bekerja sama dengan Micron mengembangkan memory 3D XPoint (baca: CrossPoint) untuk mengurangi bottleneck dalam penyimpanan data dengan berusaha mengurangi latency disk. Samsung sendiri sepertinya lebih memilih untuk mengembangkan teknologi NAND miliknya, yaitu Z-NAND.
Z-NAND yang dikembangkan oleh Samsung diperkirakan akan menggunakan SLC (Single-Level Cell) NAND dengan kemampuan controller yang ditingkatkan utnuk mencapai IOPS lebih tinggi baik dalam beban kerja acak ataupun terus menerus. SLC sendiri sebenarnya sudah banyak digunakan pada SSD yang beredar, meskipun pasar sendiri lebih mementingkan kepadatan penyimpanan sehingga banyak yang menggunakan MLC atau TLC NAND sehingga mengurangi biaya per GB. Z-NAND sendiri menggunakan SLC untuk bisa bersaing dengan 3D XPoint milik Intel.
Dapat dilihat kalau Samsung sendiri menawarkan kecepatan Read / Write secara terus menerus hingga 3,2 GB/s. Sebagai perbandingan, kecepatan Samsung 960 Pro untuk Read adalah 3,5 GB/s dan Tulis 2,1 GB/s. Meskipun dari kecepatan bacanya menurun, tapi dari segi kecepatan tulisnya meningkat signifikan. Mengindikasikan bahwa SSD dengan Z-NAND lebih ditujukan untuk Prosumer atau korporat.