5 Game Terbaik Adaptasi Buku
Banyak film dan acara TV yang telah diadaptasi menjadi video game, tapi tidak terlalu banyak game yang diadaptasi dari buku atau novel. Salah satu penyebabnya mungkin karena lebih sulit untuk mengadaptasi sebuah cerita dari buku dibandingkan film, karena film dari awalnya memang adalah suatu medium visual (gambar). Namun begitu, ada beberapa game menarik yang diadaptasi dari buku dan meraup sukses di industri gaming. Dalam daftar ini, penulis ingin menghadirkan lima game terbaik yang diadaptasi dari buku.
Agar sebuah game bisa dianggap sebagai adaptasi dari buku, maka game tersebut perlu mempunyai karakter dan jalan cerita yang relatif sama. Contohnya, Middle-Earth: Shadow of Mordor dan sekuelnya tidak bisa masuk sebagai kategori game yang diadaptasi dari buku, karena tidak ada buku dengan karakter dan alur cerita yang sama.
Langsung saja, berikut ini adalah lima game terbaik yang diadaptasi dari buku.
Parasite Eve
(Diadaptasi dari Parasite Eve hasil karya Hideaki Sena)
Pada pertengahan tahun 90-an buku dan film dengan genre horor mengalami peningkatan pesat di Jepang. Salah satu karya tulis horor yang dapat dibilang cukup diminati saat itu adalah Parasite Eve, novel fiksi ilmiah hasil karya Hideaki Sena. Tentu saja, dengan popularitas yang makin meningkat, Parasite Eve diadaptasi menjadi sebuah film. Selain itu, karya tulis Hideaki Sena tersebut juga diadaptasi menjadi dua serial manga, dan tiga game action-RPG. Parasite Eve pertama kali dirilis di PlayStation pada tahun 1998. Game tersebut berhasil menangkap kesan suram dan mencekam yang dapat ditemukan di novel aslinya.
Metro 2033
(Diadaptasi dari Metro 2033 hasil karya Dmitry Glukhovsky)
Metro 2033 adalah game yang diadaptasi dengan cukup baik dari novel dengan judul yang sama, hasil karya Dmitry Glukhovsky. Alur cerita, lokasi dan sebagian besar karakter yang bisa ditemukan didalam game, ditarik langsung dari novel aslinya. Sesuai dengan namanya, Metro 2033 bertempat di masa depan, di tahun 2033 dan mengikuti kisah protagonis yang dsiebut Artyom. Dunia telah hancur akibat perang nuklir yang terjadi 20 tahun sebelumnya, dan sejumlah makhluk yang disebut Dark Ones, kerap meluncurkan serangan ke stasiun-stasiun bawah tanah, yang digunakan manusia sebagai tempat tinggal. Metro 2033 berhasil menangkap kesan sempit dan menegangkan yang ada di novel, dengan menghadirkan terowongan-terowongan bawah tanah. Sama seperti karakter yang ada di novel, gamers akan gembira saat menemukan NPC (karakter) lain diantara terowongan-terowongan itu.
Enslaved: Odyssey to the West
(Diadaptasi dari Journey to the West hasil karya Wu Cheng’en)
Enslaved: Odyssey to the West mengambil tempat di Amerika Serikat, ratusan tahun di masa depan. Namun, game tersebut memiliki alur cerita, konsep cerita dan karakter-karakter yang memiliki peran relatif sama dengan novel aslinya. Pihak pengembang game tersebut, Ninja Theory, memang memiliki reputasi untuk menggarap game dengan kisah dan karakter yang menarik dan Enslaved: Odyssey to the West mencerminkan keahlian mereka. Walaupun berbeda lokasi dan periode waktu, namun gamers yang sempat terjun ke game ini pastinya dapat menarik kesamaan antara protagonis yang dikendalikan dengan sosok Sun Wukong yang ada di novel aslinya.
Spec Ops: The Line
(Diadaptasi dari Heart of Darkness hasil karya Joseph Conrad)
Mengadaptasi sebuah karya tulis yang cukup terkenal adalah sesuatu yang tidak mudah, namun begitu studio game Yager Development tetap berusaha untuk membangun game mereka di atas novel karya Joseph Conrad yang berjudul Heart of Darkness. Para pengembang Spec Ops: The Line memang mengubah lokasi cerita yang ada didalam game ke Dubai, serta mengubah beberapa nama karakter. Namun begitu, alur cerita yang ada didalam game masih relatif sama dengan novel aslinya. Hebatnya adalah, jalan cerita dan mekanisme game tersebut dirancang sedemikian rupa, sehingga gamers akan terus bertanya-tanya akan keputusan yang mereka ambil didalam game.
The Witcher III: Wild Hunt
(Diadaptasi dari serial The Witcher hasil karya Andrzej Sapkowski)
Tentu saja game ini adalah game yang bisa dibilang paling terkenal dalam daftar ini. Buku-buku hasil karya Andrzej Sapkowski dianggap oleh beberapa kalangan sebagai karya literatur fantasi terbaik selama 30 tahun belakangan ini, dan hebatnya, franchise game The Witcher dapat mengimbangi reputasi tersebut. Tidak hanya menghadirkan nuansa dan suasana yang sesuai dengan novel aslinya, franchise The Witcher juga berhasil memperkaya karakter dan dunia yang ada didalam game dengan alur cerita mereka masing-masing.
Selain dari sisi cerita dan gaya seni, The Witcher adalah game yang memiliki sistem pilihan / pengambilan keputusan yang unik, yang tentunya menawarkan pengalaman berbeda dari apa yang sudah tertulis di novel. Tidak hanya itu, The Witcher juga memiliki mekanisme permainan dan kendali karakter yang baik serta luwes. Terakhir, The Witcher juga menawarkan game kartu in-game yang disebut Gwent, yang tentunya pernah menarik perhatian gamer yang sempat mencobanya.