Badan Regulasi Tiong Kok Mencari Kemungkinan Permainan Harga oleh Manufaktur DRAM dan NAND


Sudah bebeberapa waktu kita terus melihat harga DRAM dan NAND meningkat. Peningkatan harga ini telah diberitakan berulang-ulang, bahkan banyak pembaca maupun penonton ulasan bertanya-tanya kapan harga produk yang menggunakan DRAM dan NAND turun. Sebagian laporan yang ada hanya mengeluarkan prinsip ekonomi klasik, yaitu kenaikan harga karena permintaan meningkat.

Tapi, laporan yang menyatakan bahwa perusahaan produsen DRAM atau NAND yang akan berencana meningkatkan produksinya masih di bawah permintaan telah mencolek beberapa badan regulasi yang ada terhadap permasalahan ini. Regulator Tiong Kok berkata bahwa mereka sadar akan situasi yang ada serta indikasi yang menjurus pada permainan harga dari 4 pemain besar produsen NAND (Samsung Hynix, Micron, dan Toshiba) serta sedang melihat permasalahan yang ada. “Kami telah sadar bahwa peningkatan harga terjadi dan akan lebih memperhatikan pada masalah yang muncul nanti yang mungkin saja diakibatkan oleh “permainan harga” di sektor tersebut.” seperti yang disebutkan oleh Xu Xinyu pada wawancara di koran Daily China.

Samsung

Samsung sendiri setidaknya dilaporkan telah melakukan pendekatan kepada official Tiong Kok mengenai masalah ini, dan sepertinya Samsung dan SK Hynix masih menolak untuk berkomentar tentang masalah ini. Perusahaan Tiong Kok sendiri banyak yang terpengaruh pada peningkatan harga NAND dan DRAM karena seperti yang kalian semua ketahui, Tiong Kok adalah rumah dari sebagian besar Smartphone yang diproduksi di dunia. Sedangkan manufaktur semikonduktor Tiong Kok sendiri belum mampu memproduksi 3D NAND dengan kualitas yang baik sehingga banyak perusahaan tersebut akan terkena dampak dari harga pasar. “Tiong Kok adalah manufaktur smartphone terbesar… Sudah pasti Tiong Kok ingin memperhatikan lebih dan bermain peran yang lebih penting di keseluruhan industri ini,” ucap Hattie He, Analist dari firma penelitian Canalys yang berbasis di Shanghai. “Memory adalah salah satu komponen kunci dari smartphone sehingga menjadi masuk akal jika vendor Tiong Kok ingin memiliki kemampuan lebih untuk mengatur komponen tersebut,” tambah Hattie He.

Artikel Terkait: